Kamis, 25 Agustus 2011
Jumat, 19 Agustus 2011
Belajar.......
Belajar dengan kemauan dimulai dari diri sendiri bagaimana kita akan belajar dengan kemauan yang ada karena dengan kemauan maka kita akan mengerjakan apa yang kita akan mau, bagaimanapun caranya apa dan siapa yang akan kita tanyakan apa yang kita mau sehingga yang kita mau sesuai dengan kemauan kita………ok !, thanks
muharram belle
muharram belle
Yang Harus dilakukan.....
Yang harus dilakukan oleh Lulusan seskoad adalah
a. Mengembangkan tugas pada jabatan masing-masing secara profesional dan proporsonal yang berwawasan kebangsaan.
b. Mengembangkan kemampuan diri, teruslah belajar dan belajar, bangku pemdidikan bukan satu-satunya tempat untuk menimba ilmu.
c. Tingkatkan motivasi dan prestasi kerja serta memantapkan semangat pengabdian serta tanggungjawab titempat penugasan.
d. Pertebal keimanan agar tidak terjerumus dalam menjalankan tugas dan dalam menjalankan kehidupan.
a. Mengembangkan tugas pada jabatan masing-masing secara profesional dan proporsonal yang berwawasan kebangsaan.
b. Mengembangkan kemampuan diri, teruslah belajar dan belajar, bangku pemdidikan bukan satu-satunya tempat untuk menimba ilmu.
c. Tingkatkan motivasi dan prestasi kerja serta memantapkan semangat pengabdian serta tanggungjawab titempat penugasan.
d. Pertebal keimanan agar tidak terjerumus dalam menjalankan tugas dan dalam menjalankan kehidupan.
PEMBINAAN KARIER PERWIRA
UPAYA MENINGKATKAN PEMBINAAN KARIER PERWIRA KEUANGAN DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS POKOK
Bangsa Indonesia akan dihadapkan pada berbagai persoalan besar baik pada level nasional, regional, maupun Internaional saat memasuki abad ke-21. Abad ke-21 tersebut adalah suatu zaman yang kehidupannya amat maju dan modern, mempunyai sejumlah karakteristik yaitu masyarakatnya lebih rasional, terbuka, bebas, demokratis, dan egaliter. Terlebih lagi ketika masyarakat mengalami proses perubahan dari kehidupan agraris dan tradisional ke industry modern, maka dinamika yang terjadi dalam kehidupan social semakin kompleks. Demikian halnya dengan kehidupan militer, akan membawa pengaruh yang cepat terhadap perubahan social dan tata nilai kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Di masa depan tugas TNI dan jajaranya semakin berat, tidak hanya menghadapi ancaman dari luar tetapi juga menghadapi ancaman dari dalam yang apabila tidak segera di tangani secara cepat dan tepat akan dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Namun hal tersebut telah diintegrasikan kedalam Undang-Undang mengenai tugas dan tanggung jawab TNI dalam menjaga Pertahanan Negara.
Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab TNI dalam Pertahanan Negara maka Seorang Perwira akan menjadi pemimpin dalam setiap penentuan suatu kebijaksanaan atau keputusan. Kebijaksanaan dan Keputuasan diperlukan untuk mengantisipai perubahan lingkungan nasional yang terjadi begitu cepatnya yang sulit diprediksi menuntut para Perwira TNI untuk lebih tanggap dan mampu memanage dalam setiap kegiatan. Adanya suatu tindakan seorang Perwira sedikit banyaknya dipengaruhi oleh backround pendidikan dan kecabangan. Oleh karena itu pendidikan yang telah dan akan ditempuh seorang Perwira TNI AD yang sesuai dengan kecabangannya masing-masing akan menentukan karier dan pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai Perwira TNI AD. Begitu pula dengan Perwira TNI AD kecabangan Keuangan bahwa pola kariernya adalah jalur atau tangga kronologis mengenai kepangkatan, jabatan dan pendidikan yang diikutinya, mulai dari yang bersangkutan diangkat sampai mencapai kedudukan serta tanggung jawab tertinggi di kecabangan Keuangan namun pada kenyataannya kepangkatan, jabatan dan pendidikan Perwira Keuangan masih berkembang teori Like and Dislike.
Dari permasalahan yang ada di kecabangan Keuangan terdapat beberapa persoalan yang memerlukan langkah-langkah penyelesaian guna dapat meningkatkan pembinaan karier Perwira keuangan yang siap mendukung dan melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk mewujudkan pola pembinaan Karier Perwira Keuangan sesuai ketentuan dan aturan yang benar maka terdapat pertanyaan yang harus dijawab yaitu pertama, Bagaimana pola pembinaan Karier Perwira Keuangan yang betul ? kedua, Apa saja yang menjadi penilaian dalam pembinaan Karier Perwira Keuangan ?
Adapun maksud dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai upaya meningkatkan Pembinaan Karier Perwira TNI AD yang dibatasi dengan batasan Perwira TNI AD kecabangan Keuangan guna mendukung tugas pokok. Sedangkan tujuannya sebagai sumbangan pikiran bagi komando atas untuk menentukan kebijaksanaan dalam Pembinaan Karir Perwira TNI AD kecabangan Keuangan, dengan ruang lingkup sebagai berikut pendahuluan, isi dan penutup.
Landasan berpikir yang menjadikan tulisan ini adalah Naskah sekolah tentang Sistem Pembinaan Personil TNI AD dan Kepemimpinan TNI agar di dalam upaya Pembinaan Karier Perwira TNI AD dapat berjalan dengan benar dan baik, maka perlu adanya landasan untuk berpikir.
Persoalan pertama yang dihadapi adalah bagaimana pola pembinaan Karier Perwira Keuangan yang betul ? Peta Jabatan Perwira dalam struktur organisasi TNI AD semakin keatas semakin mengerucut sesuai dengan piramida personel. Hal ini tentu saja mengandung konsekwensi yaitu semakin sedikit jumlah Perwira yang akan mencapai jabatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu diperlukan seleksi yang bersifat tetap, tepat dan obyektif sehingga setiap perwira benar-benar memiliki kesempatan yang sama dan adil untuk mengembangkan kariernya namun tidaklah demikian dengan Perwira Keuangan, personil Perwira Keuangan sangat terbatas jumlahnya baik yang lulusan Secapa, Sepa PK apalagi lulusan Akmil setiap tahun belum tentu menerima abituren Akmil, kalaupun ada jumlahnya sangat terbatas. Sebagai contoh Jabatan Perwira menengah mulai dari pangkat Mayor sampai Kolonel jumlahnya lebih banyak dari personil yang ada saat ini. Hal ini dikarenakan jumlah perwira yang pensiun tiap tahunnya lebih banyak dari personil yang ada terutama tahun 2011 sehingga Karier Perwira Keuangan belum sesuai dengan Pola Pembinaan Karier Perwira TNI AD. Dalam meningkatkan pembinaan Perwira Keuangan, sering terdapat kendala-kendala yang disebabkan oleh factor yang berpengaruh, baik internal maupun eksternal. Kelemahan tersebut meliputi, pertama ; Moril yaitu Keadaan jiwa dan emosi Perwira Keuangan sangat berpengaruh dengan tugas khusus dan meliputi kemampuan untuk melakukan apa yang harus dilakukan, kedua ; Disiplin merupakan ketaatan dengan tidak ragu-ragu dan tulus ikhlas kepada perintah-perintah atau petunjuk-petunjuk yang diberikan atasan atau pemimpin dengan menggunakan pikirannya namun terkadang beberapa Perwira Keuangan tidak melakukannya, ketiga ; Kecakapan atau ketangkasan yaitu Perwira Keuangan harus pandai menjalankan tugas, dengan hasil yang baik dan waktu yang sesingkat-singkatnya. Adapun kendalanya adalah sebagai berikut, pertama ; Lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembinaan karier perwira Keuangan, kedua ; Latar belakang pendidikan Perwira keuangan belum dapat menunjang pelaksanaan tugasnya karena terdapat personil yang lulusan ekonomi namun masih ada yang belum mahir membuat suatu pembukuan dan pertanggung jawaban keuangan dengan baik, ketiga ; banyaknya komposisi personil wanita di kotama di daerah Jawa.
Persoalan kedua adalah, Apa saja yang menjadi penilaian dalam pembinaan Karier Perwira Keuangan ? Untuk melaksanakan penilaian pembinaan karier Perwira Keuangan maka perlu mempertimbangkan aspek-aspek penilaian yang meliputi, satu ; Pendidikan yaitu berdasarkan jenis pendidikan dan ranking yang dicapai selama megikuti pendidikan tersebut namun kenyataannya terdapat Perwira Keuangan yang telah mengikuti pendidikan tidak mendapatkan kesempatan dalam menduduki jabatan yang strategis dalam kecabangan keuangan, kedua ; Tipologi wilayah atau satuan penugasan diberi nilai sesuai jumlah tipologi wilayah atau tipologi wilayah atau satuan penugasan akan tetapi personil yang melaksanakan penugasan didaerah yang jauh dari pusat atau tipe A dan B sering tidak mendapatkan perhatian dalam pendidikan dan jabatan, ketiga ; Masa jabatan maksimal tiga tahun namun untuk menerapkan hal tersebut terdapat kendala yaitu perwira yang telah menjabat sering kali mencari jalan untuk mempertahankan jabatannya atau tidak mau diganti yang kadang memanfaatkan kedekatan dan hubungan emosional dengan Komandan satuan sandaran, keempat ; Daftar penilaian yang dilakukan oleh atasan yang berwenang secara periodik diberikan nilai sesuai dengan wilayah nilai akhir yang tertera dalam Dapen tersebut tapi penilaian biasanya diberikan secara pro memory saja tanpa melinai secara obyektif.
Kegiatan peningkatan pembinaan karier Perwira Keuangan untuk mendukung tugas pokok satuan harus diarahkan agar dapat tercapai tujuan secara maksiamal, oleh karena itu perlu adanya metode yang diarahkan sebagai dasar dalam menentukan pembinaan karier seorang perwira. Metode tersebut adalah ; pertama ;Metode Pendidikan yaitu suatu cara yang ditempuh untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia sehingga personil mempunyai intelektual yang memadi disamping ilmu tentang keuangan, kedua ; Metode Penugasan yaitu cara yang ditempuh dengan memberikan kesampatan personil untuk lebih memahami tugas yang diberikannya dan mendapatkan pengalaman yang lebih bervariatif di satuan.
Upaya dalam meningkatkan pembinaan karier Perwira TNI AD khususnya kecabangan Keuangan adalah dengan cara : pertama ; Pendidkan yaitu seorang Perwira Keuangan haruslah menempuh pendidikan untuk menentukan jabatan yang akan diembangnya. Pendidikan merupakan syarat yang mutlak yang harus dilalui oleh personil Perwira Keuangan untuk mendapatkan suatu jabatan yang strategis. Oleh karena itu pemaksaan mengikuti pendidikan oleh Perwira Keuangan perlu dilakukan agar muncul motivasi dan dorongan dalam penentuan sidang jabatan. Sebelum mengikuti seleksi setiap pendidikan yang akan ditempuh diadakan pengecakan dan persiapan pelaksanaan test tersebut, bisa dengan cara penataran maupun latihan-latihan yang sifatnya menunjang pelaksanaan test tersebut baik dalam segi jasmani, kesehatan, psikologi maupun akademik. Pembinaan Jasmani ini memerlukan waktu khusus dan kesadaran masing-masing personil untuk membinanya dengan menggunakan hari-hari yang ditetapkan dalam pembinaan fisik masing-masing satuan dan dapat juga ditambah sendiri dengan memanfatkan waktu sore hari setelah jam dinas kantor. Hal ini perlu dilakukan karena kemampuan Jasmani seseorang harus dibina dengan waktu yang lama dan rutin. Pembinaan jasmani ini juga berpengaruh secara langsung dengan kesehatan seseorang. Apabila seseorang rajin dan aktif melaksanakan olah raga atau pembinaan fisik secara rutin maka otomatis kesehatannya juga menjadi lebih baik, penyakit enggang datang pada tubuh orang yang sering beraktifitas olah raga. Dalam segi akademik dapat dilaksanakan dengan mengadakan pembinaan secara khusus dengan senior-senior yang telebih dahulu sudah selesai atau dapat dijadikan mentor untuk membimbing dan mengarahkan apa yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti test tersebut. Mentor dapat dijadikan tempat bertanya mengenai pengalaman dan cara mengikuti test dan berbagai macam kiat-kiat pelaksanaan test ataupun pada saat sudah melaksanakan pendidikan, kedua ; Penugasan yaitu seorang Perwira Keuangan melaksanakan penugasan dalam jabatannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Komando Atas. Penugasan diperlukan untuk menambah pengalaman dan wawasan setiap personil. Perwira Keuangan dalam Jabatan perlu memperhatikan lamanya menjabat yaitu maksimal 3 tahun sudah harus diadakan rotasi untuk memberikan kesempatan yang sama bagi Perwira yang lainnya. Jabatan yang perlu menjadikan perhatian adalah jabatan yang bersifat strategis bagi Perwira Keuangan. Setiap Perwira Keuangan diberikan kesempatan untuk malaksanakan jabatan strategis tersebut namun tetap berpedoman pada aturan yang berlaku terutama dalam segi backround pendidikan yang telah dilalui Perwira Keuangan tersebut. Disamping itu juga harus diperhatikan personil yang berada dalam wilayah penugasan Tipe A dan B untuk mendapatkan prioritas pendidikan maupun jabatan, ketiga ; Kualifikasi Psikologi yaitu diberikan bardasarkan hasil pemeriksaan kualifikasi yang menggambarkan potensi Perwira Keuangan dalam hubungannya dengan penugasan dan penempatan jabatan. Kualifikasi Psikologi dapat mempengaruhi arahan jabatan Perwira Keuangan tersebut. Pelaksanaan Psikologi dapat dilakukan setiap akan menduduki suatu jabatan yang memerlukan tingkat psikologis yang lebih berat atau jabatan yang strategis perlu dilaksanakan kualifikasi psikologi sebelumnya, keempat ; Penataan Personil yaitu daftar eligible yang disusun berdasarkan peringkat nilai hasil penilaian talent Scounting, merupakan data personel yang tersedia dalam pengacaraan karier Perwira Keuangan dalam seleksi pendidikan dan promosi jabatan. Pejabat personil masing-masing satuan setiap semester memberikan laporan tentang data personil Perwira Keuangan mengenai Riwayat Hidupnya dan pejabat ditingkat pusat juga memonitor dan menerima laporan dari satuan bawah secara responsive, dan yang paling penting adalah komposisi keberadaan prajurit wanita.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulaln bahwa untuk meningkatkan pembinaan karier Perwira Keuangan dilaksanakan secara komprehensif. Terkait dengan hal tersebut maka dalam rangka meningkatkan pembinaan karier Perwira Keuangan, melalui pertimbangan dan menghargai berbagai aspek yaitu pendidikan, penugasan, kualifikasi psikologi dan pendataan personil menjadi hal yang penting dan mutlak dilaksanakan dan disarankan dengan tidak menggunakan metode like and dilike namun demikian langkah-langkah upaya tersebut harus sejalan dengan program kerja satuan Keuangan dan Komando atas.
Muharram BellePENULISAN DALAM BENTUK ESSAY
PENULISAN DALAM BENTUK ESSAY
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum. Essay merupakan salah satu tulisan efektif berbentuk tulisan bebas yang digunakan untuk menyampaikan pendapat, saran atau ide dengan tujuan dan kegunaan tertentu seperti untuk surat kabar, majalah, sinoposis, timbangan buku atau keperluan suatu laporan.
2. Maksud dan Tujuan.
a. Maksud. Untuk memberikan tuntunan dan penjelasan kepada siswa dalam penulisan essay.
b. Tujuan. Agar dapat dijadikan acuan untuk memecahkan permasalah dalam bentuk tulisan essay.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut
a. Ruang Lingkup. Pembahasan tulisan ini dibatasi pada pendahuluan, tehnik penulisan dan penutup untuk membuat tulisan essay.
b. Tata Urut.
1) Pendahuluan
2) Tehnik penulisan
3) Penutup
BAB II
TEHNIK PENULISAN
4. Format Essay. Tulisan essay merupakan suatu naskah bebas dan tidak terikat norma tata tulis yang terdiri dari beberapa alenia, tidak mempunyai format yang baku namun terdapat hal-hal yang menjadi ketentuan dalam menuangkan ide dalam bentuk tertulis sehingga orang yang membaca tulisan tersebut dapat mengerti dan memahami maksud dari penulis. Komponen pokok dalam essay yaitu
a. Judul. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat judul yaitu
1) Berkaitan dengan bahasan
2) Menarik, dan mampu bangkitkan minat, semangat serta dorongan berfikir kreatif.
3) Mampu mengungkap hal-hal baru dan dapat dibahas secara jelas dan tepat.
4) Cukup tersedia data yang diperlukan.
b. Pendahuluan
1) Latar belakang masalah
2) Perumusan masalah
3) Nilai guna
Dalam Pendahuluan penulis mengantar kepada pembaca dengan cara menuntun membangkitkan minat agar tertarik dan mau membaca lebih lanjut. Bisa juga menyetir pernyataan yang relevan dan tokoh terkenal dan dianalisis tingkat serta penekanan penting membahas permasalahan. Mengungkap pentingnya masalah aktual yang menjadi fokus perhatian umum yang sangat menentukan ataupun yang belum mendapatkan perhatian, ungkapan bombastis tentang suatu keadaan yang dilematis dan ironis dianalisis singkat untuk digiring kearah kesimpulan bahwa pentingnya membahas hal itu. Perumusan masalah dapat dengan : What ( apa yang terjadi ), Where ( di mana hal itu terjadi ), When ( kapan peristiwa itu terjadi ), Who ( siapa yang terlibat dalam kejadian itu), Why ( kenapa hal itu terjadi ), How ( Bagaimana peristiwa itu terjadi ).
c. Inti / body / tubuh terdiri dari :
1) Data atau fakta dapat diambil atau disadur dari dari referensi yang ada.
2) Kerangka analisis, berisi tentang Konsep, teori dan pendekatan.
3) Pembahasan yaitu menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam rumusan masalah, jawaban harus sesuai / relevan / konsisten dengan kerangka analisis yang ditetapkan disertai dengan fakta & data (kualitatif / kuantitatif) untuk memperkuat jawaban / pernyataan / argumentasi.
d. Penutup
1) Kesimpulan yaitu kemampuan mengungkapkan pernyataan sebagai kesimpulan yang menjawab permasalahan sebagai hasil penalaran.
2) Saran / rekomendasi ( jika ada ) yaitu kemampuan mengungkapkan pernyataan sebagai saran dalam kerangka permasalahan yang dikaji.
5. Tehnik Penulisan
a. Tulisan mendatar / horizontal, tiap paragraf / alenia, baris pertamanya menjorok ke kanan, baris kedua dan seterusnya menjorok ke kiri.
Contoh :
Pemikiran yang melandasi perubahan pelaksanaan seleksi pendidikan adalah visi dan misi Seskoad. Visi Seskoad adalah menjadi lembaga pendidikan tertinggi dan pangkajian strategis TNI AD yang terbaik, terhormat dan disegani. Sedangkan misi Seskoad adalah : (1) mendidik dan mengembangkan perwira TNI AD yang memiliki moral kejuangan Sapta Marga ; (2) Mendidik dan mengembangkan Perwira TNI AD yang memiliki keluasan Wawasan, kemampuan berfikir analitis kritis kemasa depan dan fisik yang prima ; (3) Mendidik dan mengembangkan Perwira TNI AD dalam olah yudha ops darat ; (4) Mengembangkan kemampuan pengkajian dan perumusan tingkat matra darat (5) Mengembangkan keperdulian moral, intelektual Civitas akademika Seskoad dan membangun hubungan dengan perguruan tinggi dlm menyikapi perkembangan dunia luar berdasarkan prinsip kemitraan, kesetaraan dan kebersamaan (6) Pengabdian terhadap masyarakat.
b. Tulisan Essay bersifat sangat fleksible, luwes dan tidak terkungkung pada menu / Tata cara atau sistematika umum penulisan karya ilmiah.
c. Bab – sub bab / judul – sub judul / pasal
1) Tidak boleh mencantumkan / menulis secara Eksplisit bab dan sub bab dalam Essay
2) Tidak boleh mencantumkan / menulis secara Eksplisit judul – sub judul dalam Essay
3) Tidak boleh mencantumkan / menulis secara Eksplisit pasal – sub pasal dalam Essay
d. Panjang pendeknya (jumlah kata / hal). Tulisan Essay tergantung dari tujuan dan Kegunaannya, apakah tulisan Essay digunakan untuk surat kabar, majalah, sisnopsi, timbanngan buku atau untuk keperluan laporan lain.
e. Prosentase jumlah halaman / kata yang baku / Fix untuk masing-masing komponen pokok dalam tulisan Essay tidak ada, yang terpenting adalah prosentase yang proposional, logis, sistematis & rasional.
Sebagai contoh prosentase adalah pendahuluan (10 %), inti / body (70 %), penutup (20 %), sebagai catatan prosentase pendahuluan dan penutup tidak boleh melebihi presentase inti, prosentase pendahuluan dan penutup berimbang, bisa lebih banyak pendahuluan, bisa lebih banyak penutup tergantung kebutuhan dan isi tulisan.
g. Running notes (catatan perut), bila mengutip referensi, maka yang dipakai untuk penulisannya adalah : catatan perut (running notes), bukan catatan kaki (foot notes) dan bukan pula catatan akhir end notes). Susunan running notes adalah : kurung buka, nama pengarang / penulis, tahun terbit, nomor halaman, kurung tutup)
Sebagai contoh : Sesuai fakta sejarah masa lalu dan kenyataan hari ini, tidak mudah utk menjawab masa depan Aceh. Apalagi jika harus dilihat dengan multivariable atau dengan kacamata yang berlapis (syarifudin tippe, 2000 : 129)
I. Tulisan Essay biasanya sering di Jumpai dalam rubik opini / tajuk rencana, Surat kabar, majalah, serta Sinopsis, karya ilmiah dan timbangan buku.
J. Tulisan Essay biasanya tidak memakai atau mencantumkan daftar pustaka.
BAB III
PENUTUP
muharram belle
Langganan:
Postingan (Atom)