UPAYA MENINGKATKAN PEMBINAAN KARIER PERWIRA KEUANGAN DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS POKOK
Bangsa Indonesia akan dihadapkan pada berbagai persoalan besar baik pada level nasional, regional, maupun Internaional saat memasuki abad ke-21. Abad ke-21 tersebut adalah suatu zaman yang kehidupannya amat maju dan modern, mempunyai sejumlah karakteristik yaitu masyarakatnya lebih rasional, terbuka, bebas, demokratis, dan egaliter. Terlebih lagi ketika masyarakat mengalami proses perubahan dari kehidupan agraris dan tradisional ke industry modern, maka dinamika yang terjadi dalam kehidupan social semakin kompleks. Demikian halnya dengan kehidupan militer, akan membawa pengaruh yang cepat terhadap perubahan social dan tata nilai kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Di masa depan tugas TNI dan jajaranya semakin berat, tidak hanya menghadapi ancaman dari luar tetapi juga menghadapi ancaman dari dalam yang apabila tidak segera di tangani secara cepat dan tepat akan dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Namun hal tersebut telah diintegrasikan kedalam Undang-Undang mengenai tugas dan tanggung jawab TNI dalam menjaga Pertahanan Negara.
Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab TNI dalam Pertahanan Negara maka Seorang Perwira akan menjadi pemimpin dalam setiap penentuan suatu kebijaksanaan atau keputusan. Kebijaksanaan dan Keputuasan diperlukan untuk mengantisipai perubahan lingkungan nasional yang terjadi begitu cepatnya yang sulit diprediksi menuntut para Perwira TNI untuk lebih tanggap dan mampu memanage dalam setiap kegiatan. Adanya suatu tindakan seorang Perwira sedikit banyaknya dipengaruhi oleh backround pendidikan dan kecabangan. Oleh karena itu pendidikan yang telah dan akan ditempuh seorang Perwira TNI AD yang sesuai dengan kecabangannya masing-masing akan menentukan karier dan pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai Perwira TNI AD. Begitu pula dengan Perwira TNI AD kecabangan Keuangan bahwa pola kariernya adalah jalur atau tangga kronologis mengenai kepangkatan, jabatan dan pendidikan yang diikutinya, mulai dari yang bersangkutan diangkat sampai mencapai kedudukan serta tanggung jawab tertinggi di kecabangan Keuangan namun pada kenyataannya kepangkatan, jabatan dan pendidikan Perwira Keuangan masih berkembang teori Like and Dislike.
Dari permasalahan yang ada di kecabangan Keuangan terdapat beberapa persoalan yang memerlukan langkah-langkah penyelesaian guna dapat meningkatkan pembinaan karier Perwira keuangan yang siap mendukung dan melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk mewujudkan pola pembinaan Karier Perwira Keuangan sesuai ketentuan dan aturan yang benar maka terdapat pertanyaan yang harus dijawab yaitu pertama, Bagaimana pola pembinaan Karier Perwira Keuangan yang betul ? kedua, Apa saja yang menjadi penilaian dalam pembinaan Karier Perwira Keuangan ?
Adapun maksud dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai upaya meningkatkan Pembinaan Karier Perwira TNI AD yang dibatasi dengan batasan Perwira TNI AD kecabangan Keuangan guna mendukung tugas pokok. Sedangkan tujuannya sebagai sumbangan pikiran bagi komando atas untuk menentukan kebijaksanaan dalam Pembinaan Karir Perwira TNI AD kecabangan Keuangan, dengan ruang lingkup sebagai berikut pendahuluan, isi dan penutup.
Landasan berpikir yang menjadikan tulisan ini adalah Naskah sekolah tentang Sistem Pembinaan Personil TNI AD dan Kepemimpinan TNI agar di dalam upaya Pembinaan Karier Perwira TNI AD dapat berjalan dengan benar dan baik, maka perlu adanya landasan untuk berpikir.
Persoalan pertama yang dihadapi adalah bagaimana pola pembinaan Karier Perwira Keuangan yang betul ? Peta Jabatan Perwira dalam struktur organisasi TNI AD semakin keatas semakin mengerucut sesuai dengan piramida personel. Hal ini tentu saja mengandung konsekwensi yaitu semakin sedikit jumlah Perwira yang akan mencapai jabatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu diperlukan seleksi yang bersifat tetap, tepat dan obyektif sehingga setiap perwira benar-benar memiliki kesempatan yang sama dan adil untuk mengembangkan kariernya namun tidaklah demikian dengan Perwira Keuangan, personil Perwira Keuangan sangat terbatas jumlahnya baik yang lulusan Secapa, Sepa PK apalagi lulusan Akmil setiap tahun belum tentu menerima abituren Akmil, kalaupun ada jumlahnya sangat terbatas. Sebagai contoh Jabatan Perwira menengah mulai dari pangkat Mayor sampai Kolonel jumlahnya lebih banyak dari personil yang ada saat ini. Hal ini dikarenakan jumlah perwira yang pensiun tiap tahunnya lebih banyak dari personil yang ada terutama tahun 2011 sehingga Karier Perwira Keuangan belum sesuai dengan Pola Pembinaan Karier Perwira TNI AD. Dalam meningkatkan pembinaan Perwira Keuangan, sering terdapat kendala-kendala yang disebabkan oleh factor yang berpengaruh, baik internal maupun eksternal. Kelemahan tersebut meliputi, pertama ; Moril yaitu Keadaan jiwa dan emosi Perwira Keuangan sangat berpengaruh dengan tugas khusus dan meliputi kemampuan untuk melakukan apa yang harus dilakukan, kedua ; Disiplin merupakan ketaatan dengan tidak ragu-ragu dan tulus ikhlas kepada perintah-perintah atau petunjuk-petunjuk yang diberikan atasan atau pemimpin dengan menggunakan pikirannya namun terkadang beberapa Perwira Keuangan tidak melakukannya, ketiga ; Kecakapan atau ketangkasan yaitu Perwira Keuangan harus pandai menjalankan tugas, dengan hasil yang baik dan waktu yang sesingkat-singkatnya. Adapun kendalanya adalah sebagai berikut, pertama ; Lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembinaan karier perwira Keuangan, kedua ; Latar belakang pendidikan Perwira keuangan belum dapat menunjang pelaksanaan tugasnya karena terdapat personil yang lulusan ekonomi namun masih ada yang belum mahir membuat suatu pembukuan dan pertanggung jawaban keuangan dengan baik, ketiga ; banyaknya komposisi personil wanita di kotama di daerah Jawa.
Persoalan kedua adalah, Apa saja yang menjadi penilaian dalam pembinaan Karier Perwira Keuangan ? Untuk melaksanakan penilaian pembinaan karier Perwira Keuangan maka perlu mempertimbangkan aspek-aspek penilaian yang meliputi, satu ; Pendidikan yaitu berdasarkan jenis pendidikan dan ranking yang dicapai selama megikuti pendidikan tersebut namun kenyataannya terdapat Perwira Keuangan yang telah mengikuti pendidikan tidak mendapatkan kesempatan dalam menduduki jabatan yang strategis dalam kecabangan keuangan, kedua ; Tipologi wilayah atau satuan penugasan diberi nilai sesuai jumlah tipologi wilayah atau tipologi wilayah atau satuan penugasan akan tetapi personil yang melaksanakan penugasan didaerah yang jauh dari pusat atau tipe A dan B sering tidak mendapatkan perhatian dalam pendidikan dan jabatan, ketiga ; Masa jabatan maksimal tiga tahun namun untuk menerapkan hal tersebut terdapat kendala yaitu perwira yang telah menjabat sering kali mencari jalan untuk mempertahankan jabatannya atau tidak mau diganti yang kadang memanfaatkan kedekatan dan hubungan emosional dengan Komandan satuan sandaran, keempat ; Daftar penilaian yang dilakukan oleh atasan yang berwenang secara periodik diberikan nilai sesuai dengan wilayah nilai akhir yang tertera dalam Dapen tersebut tapi penilaian biasanya diberikan secara pro memory saja tanpa melinai secara obyektif.
Kegiatan peningkatan pembinaan karier Perwira Keuangan untuk mendukung tugas pokok satuan harus diarahkan agar dapat tercapai tujuan secara maksiamal, oleh karena itu perlu adanya metode yang diarahkan sebagai dasar dalam menentukan pembinaan karier seorang perwira. Metode tersebut adalah ; pertama ;Metode Pendidikan yaitu suatu cara yang ditempuh untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia sehingga personil mempunyai intelektual yang memadi disamping ilmu tentang keuangan, kedua ; Metode Penugasan yaitu cara yang ditempuh dengan memberikan kesampatan personil untuk lebih memahami tugas yang diberikannya dan mendapatkan pengalaman yang lebih bervariatif di satuan.
Upaya dalam meningkatkan pembinaan karier Perwira TNI AD khususnya kecabangan Keuangan adalah dengan cara : pertama ; Pendidkan yaitu seorang Perwira Keuangan haruslah menempuh pendidikan untuk menentukan jabatan yang akan diembangnya. Pendidikan merupakan syarat yang mutlak yang harus dilalui oleh personil Perwira Keuangan untuk mendapatkan suatu jabatan yang strategis. Oleh karena itu pemaksaan mengikuti pendidikan oleh Perwira Keuangan perlu dilakukan agar muncul motivasi dan dorongan dalam penentuan sidang jabatan. Sebelum mengikuti seleksi setiap pendidikan yang akan ditempuh diadakan pengecakan dan persiapan pelaksanaan test tersebut, bisa dengan cara penataran maupun latihan-latihan yang sifatnya menunjang pelaksanaan test tersebut baik dalam segi jasmani, kesehatan, psikologi maupun akademik. Pembinaan Jasmani ini memerlukan waktu khusus dan kesadaran masing-masing personil untuk membinanya dengan menggunakan hari-hari yang ditetapkan dalam pembinaan fisik masing-masing satuan dan dapat juga ditambah sendiri dengan memanfatkan waktu sore hari setelah jam dinas kantor. Hal ini perlu dilakukan karena kemampuan Jasmani seseorang harus dibina dengan waktu yang lama dan rutin. Pembinaan jasmani ini juga berpengaruh secara langsung dengan kesehatan seseorang. Apabila seseorang rajin dan aktif melaksanakan olah raga atau pembinaan fisik secara rutin maka otomatis kesehatannya juga menjadi lebih baik, penyakit enggang datang pada tubuh orang yang sering beraktifitas olah raga. Dalam segi akademik dapat dilaksanakan dengan mengadakan pembinaan secara khusus dengan senior-senior yang telebih dahulu sudah selesai atau dapat dijadikan mentor untuk membimbing dan mengarahkan apa yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti test tersebut. Mentor dapat dijadikan tempat bertanya mengenai pengalaman dan cara mengikuti test dan berbagai macam kiat-kiat pelaksanaan test ataupun pada saat sudah melaksanakan pendidikan, kedua ; Penugasan yaitu seorang Perwira Keuangan melaksanakan penugasan dalam jabatannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Komando Atas. Penugasan diperlukan untuk menambah pengalaman dan wawasan setiap personil. Perwira Keuangan dalam Jabatan perlu memperhatikan lamanya menjabat yaitu maksimal 3 tahun sudah harus diadakan rotasi untuk memberikan kesempatan yang sama bagi Perwira yang lainnya. Jabatan yang perlu menjadikan perhatian adalah jabatan yang bersifat strategis bagi Perwira Keuangan. Setiap Perwira Keuangan diberikan kesempatan untuk malaksanakan jabatan strategis tersebut namun tetap berpedoman pada aturan yang berlaku terutama dalam segi backround pendidikan yang telah dilalui Perwira Keuangan tersebut. Disamping itu juga harus diperhatikan personil yang berada dalam wilayah penugasan Tipe A dan B untuk mendapatkan prioritas pendidikan maupun jabatan, ketiga ; Kualifikasi Psikologi yaitu diberikan bardasarkan hasil pemeriksaan kualifikasi yang menggambarkan potensi Perwira Keuangan dalam hubungannya dengan penugasan dan penempatan jabatan. Kualifikasi Psikologi dapat mempengaruhi arahan jabatan Perwira Keuangan tersebut. Pelaksanaan Psikologi dapat dilakukan setiap akan menduduki suatu jabatan yang memerlukan tingkat psikologis yang lebih berat atau jabatan yang strategis perlu dilaksanakan kualifikasi psikologi sebelumnya, keempat ; Penataan Personil yaitu daftar eligible yang disusun berdasarkan peringkat nilai hasil penilaian talent Scounting, merupakan data personel yang tersedia dalam pengacaraan karier Perwira Keuangan dalam seleksi pendidikan dan promosi jabatan. Pejabat personil masing-masing satuan setiap semester memberikan laporan tentang data personil Perwira Keuangan mengenai Riwayat Hidupnya dan pejabat ditingkat pusat juga memonitor dan menerima laporan dari satuan bawah secara responsive, dan yang paling penting adalah komposisi keberadaan prajurit wanita.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulaln bahwa untuk meningkatkan pembinaan karier Perwira Keuangan dilaksanakan secara komprehensif. Terkait dengan hal tersebut maka dalam rangka meningkatkan pembinaan karier Perwira Keuangan, melalui pertimbangan dan menghargai berbagai aspek yaitu pendidikan, penugasan, kualifikasi psikologi dan pendataan personil menjadi hal yang penting dan mutlak dilaksanakan dan disarankan dengan tidak menggunakan metode like and dilike namun demikian langkah-langkah upaya tersebut harus sejalan dengan program kerja satuan Keuangan dan Komando atas.
Muharram Belle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar